Rabu, 24 April 2024

BUKAN UNTUK DILAYANI MELAINKAN UNTUK MELAYANI

Penulis : Pnt. Leonardo Mangunsong

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

MATIUS 20:25-28

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya dan secara khusus hafalkanlah Matius 20:28!

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apabila kita ingin menjadi yang terbesar diantara banyak saudara maka kita harus menjadi apa?
  2. Apabila kita ingin menjadi terkemuka diantara banyak saudara maka kita harus menjadi apa?
  3. Apakah teladan Yesus bagi kita sehingga Dia harus ditinggikan dan dimuliakan oleh banyak saudara?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Yesus mengajarkan murid-murid-Nya tentang bagaimana mereka harus hidup dalam melayani dalam Kerajaan Allah.

Dalam kerajaan dunia, pemerintah memerintah dengan tangan besi dan para pembesar menjalankan kuasanya dengan keras atas orang-orang.

Namun dalam Kerajaan Allah, jika kita ingin menjadi besar diantara banyak saudara maka kita harus menjadi pelayan, dan jika kita ingin menjadi terkemuka maka kita harus menjadi hamba.

Sehingga dalam rumah Tuhan kita harus memiliki hati hamba atau karakter hamba dalam melayani.

Hal tersebut telah dilakukan oleh Yesus selama Ia ada di bumi.

”Sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.” (Matius 20:28).

Untuk memahami dan berjalan dalam prinsip kebenaran yang dihidupi oleh Yesus maka kita harus terlebih dahulu mati terhadap kepentingan diri sendiri dan mau memberi diri untuk kepentingan orang lain.

”Dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri;

dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga.” (Filipi 2:3-4).

Orang-orang yang mementingkan diri sendiri tidak mungkin mereka dapat melayani orang lain kareana mereka ingin diutamakan, diperhatikan dan dihargai dan sikap seperti ini tidak mungkin dapat mengasihi orang lain.

Sementara untuk melayani orang lain kita harus memiliki kasih yang dalam kepada orang lain, yang didalamnya kita harus memberi waktu buat orang lain, tenaga bahkan harta kita termasuk akhirnya adalah nyawa kita.

”Layanilah seorang akan yang lain, sesuai dengan karunia yang telah diperoleh tiap-tiap orang sebagai pengurus yang baik dari kasih karunia Allah.” (I Petrus 4:10).

Dan bagi kita yang memiliki kehidupan yang mengutamakan melayani orang lain daripada dilayani maka Allah akan menghormati kita.

”Barangsiapa melayani Aku, ia harus mengikut Aku dan di mana Aku berada, di situ pun pelayan-Ku akan berada. Barangsiapa melayani Aku, ia akan dihormati Bapa.” (Yohanes 12:26).

Diskusikanlah dalam komunitas saudara bagaimana saudara dapat menghidupi kehidupan yang mau melayani dan bukan dilayani.

Pembacaan Alkitab Setahun

2 Raja-raja 9-11

Selasa, 23 April 2024

TAAT SAMPAI MATI

Penulis : Pnt. Leonardo Mangunsong

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

FILIPI 2:5-9

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya dan secara khusus hafalkanlah Filipi 2:8!

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Sebagai keluarga Allah maka pikiran dan perasaan siapakah yang harus kita taruh dalam pikiran dan perasaan kita?
  2. Coba saudara jelaskan bagaimana pikiran dan perasaan yang ada di dalam Kristus itu?
  3. Dalam keadaan Yesus sebagai manusia apakah bukti kehambaan-Nya kepada Bapa?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Yesus telah membuktikan kehambaan-Nya kepada Bapa yang menjadi teladan bagi kita. Kehambaaan yang sejati itu dilakukan-Nya dengan merendahkan diri dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.

”Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.” (Filipi 2:8).

Kunci keberhasilan Yesus adalah karena Dia telah mengosongkan dan mengambil rupa seorang hamba, tidak memiliki tujuan dan agenda pribadi tetapi hanya tujuan dan agenda Bapa yang ada pada Yesus, mati terhadap tujuan dan ambisi pribadi.

Sebagai orang yang mengikut Yesus kita pun harus memilki pandangan yang sama seperti Yesus sehingga kita pun dapat taat sampai mati.

Kita harus memulai bahwa kehidupan kita bukan diri kita lagi tetapi Allah yang memiliki hidup kita.

”Namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku.” (Galatia 2:20).

Pemahaman ini penting sehingga kita memiliki kehidupan untuk Tuhan kita yaitu Yesus Kristus karena kita telah mati bagi yang lain.

”Sebab aku telah mati oleh hukum Taurat untuk hukum Taurat, supaya aku hidup untuk Allah. Aku telah disalibkan dengan Kristus.” (Galatia 2:19).

”Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya.” (Galatia 5:24).

”Sebab itu, saudara-saudaraku, kamu juga telah mati bagi hukum Taurat oleh tubuh Kristus, supaya kamu menjadi milik orang lain, yaitu milik Dia, yang telah dibangkitkan dari antara orang mati, agar kita berbuah bagi Allah.” (Roma 7:4).

Dengan pemahaman bahwa kita adalah milik Kristus dan kita telah mati bagi Kristus karena hidup kita telah disalibkan bagi Yesus maka kita dapat hidup dan taat sampai mati seperti Yesus.

Kita tidak memiliki kehidupan untuk diri sendiri dan hanya untuk Yesus karena kita telah mati.

”Karena kita tahu, bahwa manusia lama kita telah turut disalibkan, supaya tubuh dosa kita hilang kuasanya, agar jangan kita menghambakan diri lagi kepada dosa.” (Roma 6:6).

Diskusikanlah dalam komunitas saudara bagaimana saudara dapat hidup dan taat sampai mati seperti Yesus.

Pembacaan Alkitab Setahun

2 Raja-raja 6-8

Senin, 22 April 2024

MENYERAHKAN ANGGOTA TUBUH MENJADI HAMBA KEBENARAN

Penulis : Pnt. Leonardo Mangunsong

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

ROMA 6:16-21

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya dan secara khusus hafalkanlah Roma 6:19!

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Menjadi hamba siapakah kita setelah menjadi orang-orang yang percaya?
  2. Apakah yang kita perbuat setelah menjadikan Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Raja kita?
  3. Karena sekarang kita adalah hamba kebenaran maka kepada siapakah anggota tubuh kita dipersembahkan?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Ketika kita percaya kepada Tuhan dan menjadikan Yesus sebagai Tuhan dan Raja, maka kita menjadi hamba kebenaran, karena Yesus adalah kebenaran dan hidup dan kita tidak dikuasai oleh dosa lagi.

Tetapi syukurlah kepada Allah! Dahulu memang kamu hamba dosa, tetapi sekarang kamu dengan segenap hati telah mentaati pengajaran yang telah diteruskan kepadamu. Kamu telah dimerdekakan dari dosa dan menjadi hamba kebenaran.” (Roma 6:17-18).

”Kata Yesus kepadanya: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.” (Yohanes 14:6).

Karena kita adalah hamba kebenaran maka kita harus menyerahkan seluruh anggota tubuh kita kepada Tuhan dan bukan untuk kesenangan dosa.

”Dan janganlah kamu menyerahkan anggota-anggota tubuhmu kepada dosa untuk dipakai sebagai senjata kelaliman, tetapi serahkanlah dirimu kepada Allah sebagai orang-orang, yang dahulu mati, tetapi yang sekarang hidup. Dan serahkanlah anggota-anggota tubuhmu kepada Allah untuk menjadi senjata-senjata kebenaran.” (Roma 6:13).

”Aku mengatakan hal ini secara manusia karena kelemahan kamu. Sebab sama seperti kamu telah menyerahkan anggota-anggota tubuhmu menjadi hamba kecemaran dan kedurhakaan yang membawa kamu kepada kedurhakaan, demikian hal kamu sekarang harus menyerahkan anggota-anggota tubuhmu menjadi hamba kebenaran yang membawa kamu kepada pengudusan.” (Roma 6:19).

Kita bukan hanya menyerahkan anggota tubuh kita menjadi hamba kebenaran tetapi mempersembahkan tubuh kita kepada Tuhan setiap hari agar dipakai untuk memuliakan Tuhan bahkan menghancurkan pekerjaan si jahat yang menipu banyak orang untuk mengenal Tuhan.

”Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.” (Roma 12:1).

Pada akhirnya kita akan masuk dalam pengudusan hidup yang membuat kita menikmati hidup yang kekal dan hidup seperti Yesus Kristus yang senantiasa berkemenangan atas dosa dan kuasa si jahat.

”Tetapi sekarang, setelah kamu dimerdekakan dari dosa dan setelah kamu menjadi hamba Allah, kamu beroleh buah yang membawa kamu kepada pengudusan dan sebagai kesudahannya ialah hidup yang kekal.” (Roma 6:22).

Diskusikanlah dalam komunitas saudara bagaimana saudara dapat menyerahkan anggota tubuh saudara sebagai hamba kebenaran dan selalu berkemenangan.

Pembacaan Alkitab Setahun

2 Raja-raja 4-5

Minggu, 21 April 2024

DITEBUS UNTUK MENGABDI MENJADI HAMBANYA

Penulis : Pnt. Leonardo Mangunsong

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

1 PETRUS 1:14-19

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya dan secara khusus hafalkanlah 1 Petrus 1:18!

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Siapakah yang telah menebus hidup kita dari kehidupan yang sia-sia yang kita warisi dari nenek moyang kita?
  2. Dengan demikian siapakah yang memiliki hidup kita dan bagaimanakah sikap kita terhadap Tuhan?
  3. Coba sebutkan 2 sikap yang harus kita kembangkan sebagai bukti bahwa kita mengabdi menjadi hamba-Nya?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Sebagai orang percaya kita harus menyadari bahwa hidup kita sepenuhnya adalah milik Tuhan, sehingga kita harus mengabdi kepada-Nya.

Sama seperti dulu kita mengabdi kepada iblis dan dosa karena kita dimiliki oleh si jahat maka sekarang setelah kita ditebus oleh-Nya maka hidup kita sepenuhnya adalah milik Tuhan dan kita tidak lagi mengabdikan hidup kita kepada siapapun kecuali  kepada Tuhan.

”Seorang hamba tidak dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon.” (Lukas 16:13).

Pengabdian kita sebagai seorang hamba yang telah ditebus oleh Yesus adalah hidup di dalam sebuah ketaatan dan hidup dalam kekudusan.

”Apakah kamu tidak tahu, bahwa apabila kamu menyerahkan dirimu kepada seseorang sebagai hamba untuk mentaatinya, kamu adalah hamba orang itu, yang harus kamu taati, baik dalam dosa yang memimpin kamu kepada kematian, maupun dalam ketaatan yang memimpin kamu kepada kebenaran?” (Roma 6:16).

”Hiduplah sebagai anak-anak yang taat dan jangan turuti hawa nafsu yang menguasai kamu pada waktu kebodohanmu, tetapi hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu.” (1 Petrus 1:14-15).

Selain itu sebagai seorang hamba yang penuh pengabdian kita harus melakukan tugas-tugas yang Tuhan percayakan dengan penuh tanggungjawab, penuh pengabdian dan tidak menuntut bayaran serta melakukannya secara excellent.

”Demikian jugalah kamu. Apabila kamu telah melakukan segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu, hendaklah kamu berkata: Kami adalah hamba-hamba yang tidak berguna; kami hanya melakukan apa yang kami harus lakukan.” (Lukas 17:10).

”Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya melakukan tugasnya itu, ketika tuannya itu datang.” (Lukas 12:43).

Pada akhirnya Tuhan akan mengangkat hamba-hamba yang mengabdi kepada-Nya menjadi orang-orang kepercayaan-Nya.

”Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya tuannya itu akan mengangkat dia menjadi pengawas segala miliknya.” (Lukas 12:44).

Marilah kita mengabdi kepada Tuhan dengan hidup penuh ketaatan di dalam kekudusan serta bertanggungjawab maka kita akan dijadikan-Nya orang kepercayaan-Nya.

Diskusikanlah di dalam komunitas saudara bagaimana pengalaman saudara dalam membangun hidup sebagai hamba yang mengabdi kepada Tuhan sehingga akhirnya menjadi orang kepercayaan Tuhan.

Pembacaan Alkitab Setahun

2 Raja-raja 1-3

Sabtu, 20 April 2024

TUHAN MENUNTUN KITA KE JALAN YANG BENAR

Penulis : Pdt. Saul Rudy Nikson

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

MAZMUR 23:1-6

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya!

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Mengapa Daud menggunakan kata Tuhan Gembala-ku, bukan Tuhan adalah gembala?
  2. Apakah akibat dari posisi Tuhan sebagai gembala bagi Daud?
  3. Kemanakah Tuhan menuntun Daud?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

“Mazmur Daud. TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku. Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang; Ia menyegarkan jiwaku. Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena nama-Nya. (Mazmur 23:1-3).

Mazmur Daud tentang Tuhan sebagai gembala sungguh sangat indah.

Pengalaman Daud sebagai gembala pada masa mudanya sangat mewarnai mazmur ini.

Daud menyebut Tuhan sebagai gembala-ku, bukan hanya gembala saja.

Ini menggambarkan kedekatan Tuhan, Sang Gembala dengan pribadi Daud sebagai domba-Nya.

Daud memandang Tuhan sungguh-sungguh sebagai gembala pribadinya. 

Akibat dari kedekatan Daud dengan Tuhan, adalah Daud tidak membutuhkan apa-apa lagi.

Daud sedang mengatakan Tuhan cukup bagi Dia, Daud merasakan bahwa karena Tuhan, adalah segalanya bagi dia.

Dalam Alkitab KJV, dikatakan “The LORD is my shepherd; I shall not want”. 

Daud sudah punya Tuhan, dan itu cukup bagi Daud sehingga dapat mengatakan aku ngga butuh apa-apa lagi.

Jadi bukan sekedar tidak kekurangan apa-apa. Jiwa Daud sudah dipuaskan oleh Tuhan.

Saudara, sebagai gembala yang baik, Daud mengalami bahwa Tuhan menuntunnya di jalan yang benar.

Sama seperti Daud saat menggembalakan domba-dombanya, Daud mengupayakan jalan yang aman untuk domba-dombanya, demikianlah Tuhan menuntun Daud.  

Saudara, apakah Tuhan sudah menjadi gembala pribadimu?

Apakah saudara memiliki hubungan yang intim dengan Sang Gembala Agung itu? 

Kalau Tuhan menjadi gembalamu, menjadi gembala pribadimu, maka engkau tidak membutuhkan apa-apa lagi.

Engkau sudah puas dengan Tuhan.

Engkau tidak akan haus lagi kepada dunia ini.

Dunia ini akan kehilangan pesonanya. 

Kalau Tuhan menjadi gembalamu, engkau akan dituntunnya melalui jalan-jalan yang benar.

Mungkin engkau sedang bimbang dengan berbagai pilihan hidup.

Engkau sedang bimbang dengan keputusan-keputusan penting yang harus di ambil.

Datanglah kepada Sang Gembala Agung, Dia yang paling tahu jalan terbaik untuk hidupmu.

Jadilah domba-Nya Tuhan dan Tuhan menjadi gembala-Mu.

Renungkanlah, apakah saudara sungguh-sungguh sudah puas dengan Tuhan?

Pembacaan Alkitab Setahun

1 Raja-raja 21-22

Jumat, 19 April 2024

DIDIKAN TUHAN MELALUI PEMIMPIN

Penulis : Pdt. Saul Rudy Nikson

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

IBRANI 12:5-12

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya!

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Mengapa Tuhan perlu memarahi (mendisiplinkan) anak-anakNya?
  2. Apakah akibat dari displin Tuhan buat anak-anak yang nakal?
  3. Apakah tujuan Tuhan dalam mendisiplinkan anak-anakNya?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Orang tua kita yang di dunia mengajar kita hanya dalam waktu yang terbatas, menurut apa yang mereka merasa baik. Tetapi Allah mengajar kita untuk kebaikan kita sendiri, supaya kita dapat menjadi suci bersama-sama dengan Dia.” (Ibrani 12:10 BIS).

Salah satu tugas orang tua dalam proses mendidik anak-anaknya adalah mendisiplinkan untuk mengoreksi anak-anaknya saat mereka melakukan kesalahan.

Orang tua yang baik akan memberikan semacam hukuman disiplin yang mendidik saat anak-anaknya berbuat kesalahan.

Allah yang adalah Bapa kita juga melakukannya untuk kebaikan anak-anak-Nya.

Tugas seorang pemimpin dalam jemaat, mirip tugas seorang ayah/bapa.

Dia berkewajiban untuk menjadi pendidik yang baik bagi orang-orang yang dipercayakan kepadanya.

Seorang pemimpin mendidik dengan segala keterbatasannya. 

Hanya Allah yang sanggup mendidik dengan tepat.

Oleh karena itu seorang pemimpin yang baik harus terus menerus belajar kepada Bapa segala bapa, supaya didikannya tepat sesuai kehendak Bapa.

Saudara, setiap orang hidup dalam kepemimpinan (pemerintahan di atasnya).

Tidak ada seorangpun yang bebas dari kepemimpinan di atasnya.

Di sekolah ada guru yang bertugas mendidik murid-muridnya.

Di perusahaan ada manajer atau direktur yang mendidik bawahannya.

Di kantor ada kepada seksi atau kepala bagian yang juga bertugas mendidik para stafnya.

Di gereja lokal ada para penatua, para pendeta, para gembala, para ketua persekutuan, para pembimbing PA; mereka itu bertanggung jawab untuk mendidik secara rohani jemaat.

Dalam proses mendidik jemaat atau anak-anak rohani tentu saja ada banyak aspek.

Kita dididik dalam pengetahuan firman dan praktik melakukan firman Tuhan.

Kita dididik supaya memiliki karakter Kristus.

Dalam proses mendidik, terkadang para pemimpin perlu melakukan tindakan keras dengan menegur dan memberikan hukuman disiplin.

Pemimpin yang menegur dan mendisiplin harus melakukannya dalam kasih dan kebenaran, sedangkan jemaat yang ditegur harus menerimanya dengan rendah hati.

Diskusikan dengan rekan-rekan PA, bagaimana membangun kerendahan hati, supaya siap ditegur pemimpin.

Pembacaan Alkitab Setahun

1 Raja-raja 18-20

Kamis, 18 April 2024

SUAMI ADALAH KEPALA ISTRI

Penulis : Pdt. Saul Rudy Nikson

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

EFESUS 5:22-25

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya!

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Mengapa istri harus tunduk kepada suami?
  2. Apakah yang dimaksud dengan tunduk?
  3. Apakah yang dimaksud dengan suami adalah kepala dari istri?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

“Hai isteri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan, karena suami adalah kepala isteri sama seperti Kristus adalah kepala jemaat. Dialah yang menyelamatkan tubuh”. (Efesus 5:22-23).

Sebuah pernikahan dalam Tuhan menggambarkan peristiwa agung yang akan terjadi suatu saat, yaitu pernikahan Sang Mempelai Pria, Kristus dengan Gereja yang adalah mempelai wanita-Nya.

Suatu saat Kristus akan datang menjemput gereja-Nya.

Oleh karena itu gereja harus bersiap sedia dan mendandani dirinya dengan perhiasan kekudusan.

Kita sebagai bagian dari gereja-Nya Kristus harus memberi diri untuk terus menerus dikuduskan secara lahiriah.

Secara roh kita sudah kudus, tetapi secara lahiriah kita harus terus menerus mengalami pengudusan (progresif).

Seorang Suami sekaligus seorang ayah (bapa) diberikan otoritas untuk menjadi pemimpin (kepala) dalam rumah tangga.

Sama seperti Kristus telah mengorbankan diri-Nya untuk jemaat, demikian seorang suami harus mengasihi istri dan anak-anaknya.

Seorang suami sekaligus ayah, harus memimpin di dalam kasih.

Otoritas yang diberikan kepada seorang suami/ayah tidak akan efektif kalau tidak dibarengi kasih.

Harus ada keseimbangan antara otoritas dan kasih.

Suami yang lebih mengedepankan otoritasnya (otoriter) dapat menimbulkan kepahitan bagi istri dan anak-anaknya.

Sebaliknya suami/ayah yang mengutamakan kasih tanpa disiplin, akan menyebabkan keluarganya menjadi keluarga yang gampangan.

Seorang pemimpin yang baik dengan hikmat Tuhan akan tahu kapan menggunakan otoritas dan kasih secara efektif.

Untuk itu seorang pemimpin harus terus menerus belajar menyerahkan hidup pada pengurapan Roh Kudus dan terus mempelajari firman Tuhan secara bertanggung jawab.

Ingatlah, bahwa Pengurapan Roh Kudus dan Firman berjalan seiring.

Tanpa pemahaman firman Tuhan yang benar, pengurapan tidak akan bekerja Suami istri mirip dengan pilot dan co-pilot.

Pilot yang memilik peran sebagai pemimpin dalam penerbangan, sedangkan co-pilot membantu pilot.

Pilot tanpa co-pilot akan mengalami kesulitan dalam penerbangan.

Oleh karena itu, seorang istri harus tunduk kepada suaminya namun tidak pasif. Istri harus  secara aktif menjadi penolong yang baik bagi suaminya.

Seperti co-pilot yang membantu Pilot, keputusan akhir ada pada pilot.

Demikian juga istri terlibat dalam berbagai pengambilan keputusan rumah tangga bersama suaminya, tetapi keputusan akhir ada pada suami.  

Diskusikan dalam kelompok PA saudara, bagaimana cara menyeimbangkan otoritas dan kasih.

Pembacaan Alkitab Setahun

1 Raja-raja 15-17

Rabu, 17 April 2024

TAKLUK KEPADA PEMERINTAH DI ATASNYA

Penulis : Pdt. Saul Rudy Nikson

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

ROMA 13:1-5

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya!

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apakah yang dimaksud dengan pemerintah di atasnya?
  2. Apakah pemerintah di atasnya termasuk pemimpin jemaat?
  3. Apakah boleh melakukan perintah yang salah dari pemerintah di atas kita?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Tiap-tiap orang harus takluk kepada pemerintah yang di atasnya, sebab tidak ada pemerintah, yang tidak berasal dari Allah; dan pemerintah-pemerintah yang ada, ditetapkan oleh Allah. Sebab itu barangsiapa melawan pemerintah, ia melawan ketetapan Allah dan siapa yang melakukannya, akan mendatangkan hukuman atas dirinya.” (Roma 13:1-2).

Sebagai anak Tuhan, kita tidak hanya menjadi anggota jemaat lokal, tetapi kita juga menjadi anggota masyarakat.

Kita bukan hanya warga kerajaan surga tetapi juga warga negara Indonesia.

Sebagai warga negara kita dituntut untuk mengembangkan sikap yang benar kepada pemerintah dalam berbagai tingkatan, baik dalam pemerintahan sipil maupun dalam pemerintahan di dunia kerja atau pendidikan.

Saudara, menurut Rasul Paulus, ketaatan orang percaya kepada pemerintah di atasnya  membuktikan ketaatan mereka kepada Tuhan.

Sebagai orang benar, kita dituntut tidak saja taat kepada Allah, tetapi juga harus taat kepada pemerintah.

Alasannya sangat jelas, karena pemerintah di atas kita ditetapkan Allah.

Sebagai warga kerajaan Allah, kita tidak bebas dari tanggung jawab sebagai warga negara, kita harus taat kepada peraturan-peraturan yang dibuat pemerintah di atas kita;  misalnya membayar pajak, menggunakan helm saat mengendarai motor, memiliki SIM saat mengendarai kendaraan bermotor, masuk kerja sesuai jam kerja, mencatatkan pernikahan di catatan sipil, dan banyak lagi peraturan yang dibuat untuk kebaikan warga negara.

Kata takluk berasalah dari kata Yunani “huperezo”, istilah yang dipakai dalam dunia militer yang berarti menempatkan diri di bawah kekuasaan yang di atas.

Seorang prajurit tidak pergi atau melakukan sesuatu kalau tidak diperintah komandannya.

Kita harus memberikan diri untuk diatur oleh pemerintah di atas kita. Ingat, pemerintah ada untuk kebaikan kita.

Karena pemerintah adalah hamba Allah untuk kebaikanmu.” (Roma 13:4a).

Alasan kita harus tunduk kepada pemerintahan di atas kita sangat jelas.

Pertama, tidak ada pemerintah yang tidak berasal dari Allah.

Menghormati pemerintah  yang berasal dari Allah, berarti kita sedang menghormati Allah.

Kedua, pemerintah adalah hamba Allah untuk kebaikan kita.

Pemerintah dipakai Tuhan untuk memberkati kita.  

Diskusikan dengan pembimbingmu, apakah ada kewajiban kepada pemerintah yang kita lalaikan?

Pembacaan Alkitab Setahun

1 Raja-raja 12-14

Selasa, 16 April 2024

PEMIMPIN YANG MEMIMPIN DAN MENEGUR DALAM TUHAN

Penulis : Pdt. Saul Rudy Nikson

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

1 TESALONIKA 5:12-14

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya!

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apakah nasehat Paulus kepada Jemaat di Tesalonika tentang pemimpin?
  2. Apakah tugas pemimpin menurut Paulus?
  3. Apakah menegur itu menurut saudara berguna?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Saudara-saudara, kami minta dengan sangat supaya kalian menghargai orang-orang yang bekerja di tengah-tengahmu; yaitu mereka yang sudah dipilih oleh Tuhan untuk memimpin dan menasihati kalian.; Perlakukanlah mereka dengan sehormat-hormatnya dan dengan cinta kasih karena mengingat apa yang mereka lakukan. Hiduplah selalu dengan rukun.” (1 Tesalonika 5:12-13 BIS).

Jemaat di Tesalonika adalah jemaat hasil penginjilan Paulus di Makedonia.

Paulus datang ke Makedonia setelah oleh pimpinan Roh Kudus dia melihat penglihatan ada orang Makedonia yang memanggilnya.

“Pada malam harinya tampaklah oleh Paulus suatu penglihatan: ada seorang Makedonia berdiri di situ dan berseru kepadanya, katanya: “Menyeberanglah ke mari dan tolonglah kami!” Setelah Paulus melihat penglihatan itu, segeralah kami mencari kesempatan untuk berangkat ke Makedonia, karena dari penglihatan itu kami menarik kesimpulan, bahwa Allah telah memanggil kami untuk memberitakan Injil kepada orang-orang di sana” (Kisah Para Rasul 16:9-10). 

Jemaat ini menjadi jemaat yang puji Paulus sebagai jemaat yang radikal dalam sukacita dan kemurahan.

“Saudara-saudara, kami hendak memberitahukan kepada kamu tentang kasih karunia yang dianugerahkan kepada jemaat-jemaat di Makedonia. Selagi dicobai dengan berat dalam pelbagai penderitaan, sukacita mereka meluap dan meskipun mereka sangat miskin, namun mereka kaya dalam kemurahan” (2 Korintus 8:1-2).

Namun demikian sepertinya ada jemaat yang kurang menghargai pemimpin yang telah bekerja keras, memimpin mereka kepada Tuhan dan menegur mereka.

Sehingga sekalipun jemaat ini sangat radikal dalam sukacita dan kemurahan, Paulus perlu mengingarkan mereka untuk menghormati pemimpin yang demikian.

Saudara, menurut Paulus salah  tugas penting pemimpin adalah menegur jemaat.

Hal tersebut sering dilakukan oleh Paulus kepada berbagai jemaat.

Contoh, Paulus menegur jemaat di Korintus karena berbagai masalah moral.

Paulus menegur jemaat di Galatia karena mencampurkan kasih karunia dengan hukum Taurat.

Menegur bukanlah tugas mudah. Ini bukan tugas populer.

Dalam menegur sangat diperlukan hikmat dan kasih, supaya orang yang ditegur tidak menjadi kecewa dan sakit hati.

Teguran yang baik akan mendatangkan pertobatan, sedang teguran yang salah akan mendatangkan kepahitan.

Demikian juga orang yang ditegur harus memiliki sikap rendah hati, supaya tidak sakit hati saat ditegur. 

“Lebih baik teguran yang nyata-nyata dari pada kasih yang tersembunyi. Seorang kawan memukul dengan maksud baik, tetapi seorang lawan mencium secara berlimpah-limpah.” (Amsal 27:5-6).

Saudara, kalau engkau menegur saudaramu, tegurlah dalam hikmat dan kasih.

Kalau engkau ditegur saudaramu atau pemimpinmu, terimalah dengan rendah hati.

Diskusikan dalam kelompok PA, bagaimana caranya menegur yang alkitabiah.

Pembacaan Alkitab Setahun

1 Raja-raja 10-11

Senin, 15 April 2024

MENTAATI PEMIMPIN YANG MENGAYOMI KITA

Penulis : Pdt. Robinson Saragih

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

IBRANI 13:17-20

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya!

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Kepada siapa jemaat diharuskan untuk tunduk dan hormat?
  2. Mengapa para pemimpin harus ditunduki dan dihormati?
  3. Apa yang dilakukan oleh pemimpin untuk menjalankan tugas mereka dalam menjaga jiwa jemaat Tuhan yang dipercayakan kepada mereka?
  4. Apa yang dapat merugikan jemaat?
  5. Dengan apa Allah menghidupkan kembali gembala agung segala domba?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Saudara, dalam kejemaatan terdapat hirarki, seperti diakon dan penatua.

Dalam kepenatuaan jamak, seperti yang diwahyukan oleh Yesus Kristus kepada Yohanes:

Wahyu 4:2-4 ”Segera aku dikuasai oleh Roh dan lihatlah, sebuah takhta terdiri di sorga, dan di takhta itu duduk Seorang. Dan Dia yang duduk di takhta itu nampaknya bagaikan permata yaspis dan permata sardis; dan suatu pelangi melingkungi takhta itu gilang-gemilang bagaikan zamrud rupanya. Dan sekeliling takhta itu ada dua puluh empat takhta, dan di takhta-takhta itu duduk dua puluh empat tua-tua, yang memakai pakaian putih dan mahkota emas di kepala mereka.”

Saudara, siapakah pemimpin gereja dan jemaat itu? Pemimpin gereja itu adalah Yesus Kristus sebagai Kepala Gereja. Tuhan Allah yang duduk di atas kursi kepemimpinan itu dan tidak pernah ada seorang rasul pun yang diangkat untuk menjadi pemimpin gereja. Kepala gereja atau pemimpin gereja adalah Yesus Kristus yang melalui Roh Kudus menjadi pemimpin gereja.

Sang pemimpin dikelilingi oleh para penatua.

Dalam gereja mula-mula, selalu dikatakan para penatua.

Tidak ada catatan gereja yang dipimpin oleh seorang rasul.

Kisah Para Rasul 20:17 ”Karena itu ia menyuruh seorang dari Miletus ke Efesus dengan pesan supaya para penatua jemaat datang ke Miletus.”

Kisah Para Rasul 20:28 ”Karena itu jagalah dirimu dan jagalah seluruh kawanan, karena kamulah yang ditetapkan Roh Kudus menjadi penilik untuk menggembalakan jemaat Allah yang diperoleh-Nya dengan darah Anak-Nya sendiri.”

Kebiasaan buruk itu merupakan tradisi Katolik dimana gereja dipimpin oleh seorang Paus, dan tradisi ini tidak direformasi oleh para reformator seperti Martin Luther, John Calvin, dan lainnya, sehingga diikuti oleh gereja Protestan.

Kepemimpinan gereja tidak pernah diberikan kepada manusia.

Sejak semula, Elohim Yahwe langsung menjadi raja bagi umat pilihan Israel.

Demikian juga, sebenarnya Kerajaan Allah langsung dipimpin oleh Bapa yang Maha Kuasa.

Begitu juga, gereja langsung dipimpin oleh Yesus Kristus sebagai Kepala Gereja, dengan para penatua sebagai pemimpin yang sama seperti di sorga, sesuai dengan doa Bapa Kami:

Matius 6:10 ”datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga.”

Demikian juga, jika Kepala Sorga itu dikelilingi oleh dua puluh empat tua-tua, maka Gereja Tuhan Yesus Kristus juga seharusnya memiliki penatua jamak.

Para penatua inilah pemimpin yang mengayomi gereja dan gembala bagi jemaat, sebagaimana yang dikatakan oleh Rasul Paulus dalam ayat Firman Tuhan di atas.

Kita harus tunduk dan menghormati para pemimpin ini, karena mereka yang menjaga jiwa kita, yakni pikiran, perasaan, dan kemauan kita.

Tugas ini bukanlah pekerjaan yang mudah, namun itulah yang diinginkan Tuhan Allah untuk dilakukan oleh para pemimpin yang mengayomi kita.

Haleluya, puji Tuhan, Amin!

Mengapa kita harus tunduk dan menghormati para pemimpin kita?

Pembacaan Alkitab Setahun

1 Raja-raja 8-9